Selasa, 29 Mei 2012

Hipernim, Hiponim, Homofon, Homograf, Himonim, dan Polisemi



Catatan Bahasa Indonesia
-       Hipernim : kata umum. Contoh : Binatang, Bunga
-       Hiponim : kata khusus. Contoh : Binatang ( Sapi, kambing, kucing, tikus, dll.
-       Homofon : contoh : Bank BCA = Bang Toyib
Ciri-cirinya =
(1)           Pelafalannya sama
(2)         Penulisannya dan maknanya tidak sama
-       Homograf : Apel (buah) = Apel (upacara)
Ciri-cirinya =

(1)           Penulisannya sama
(2)         Pelafalannya dan maknanya tidak sama
-       Himonim : Bisa (dapat) = Bisa (racun)
Ciri-cirinya =
(1)           Penulisannya dan pelafalannya sama
(2)         Maknanya tidak sama
-       Polisemi : Kepala (pemimpin) = Kepala (anggota tubuh)
-       Mengapa tidak termasuk Himonim ?
Karena dua kata tersebut mempunyai persamaan. Yaitu, kepala sama sama di atas.

Kamis, 24 Mei 2012

Satuan- satuan Dalam Ekosistem



A. Komponen Ekosistem
Ekosistem merupakan interaksi bolak-balik antarmakhluk hidup (biotik) dengan lingkungannya (abiotik). Ilmu yang mempelajari tentang ekosistem disebut ekologi.
Ekologi berasal dari bahasaYunani, yaitu oikos yang artinya rumah, dan logos artinya ilmu. Jadi, ekologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang interaksi antarmakhluk hidup dan interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Sebelum mempelajari tentang komponen ekosistem, kamu harus mengetahui apa yang dimaksud dengan individu, populasi, komunitas, dan habitat. Individu adalah satu makhluk tunggal, contohnya seekor burung. Populasi adalah kumpulan dari individu yang sama yang menempati suatu tempat tertentu. Tempat hidup suatu makhluk hidup disebut habitat. Kumpulan populasi akan membentuk suatu komunitas. Kumpulan komunitas akan membentuk suatu ekosistem.
Dalam suatu ekosistem terjadi interaksi atau hubungan antara makhluk hidup dengan makhluk hidup sejenisnya, dengan makhluk hidup lain jenis, maupun interaksi dengan lingkungannya berupa makhluk tak hidup, seperti: air, udara, tanah, cahaya matahari, suhu, angin, dan kelembapan.
Komponen ekosistem dibagi menjadi dua macam, yaitu komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah komponen yang berupa makhluk tak hidup. Sedangkan, komponen biotik adalah komponen yang berupa makhluk hidup.
  1. Komponen Abiotik
Komponen a biotik m erupakan komponen ekosistem berupa benda tak hidup yang terdapat di sekitar makhluk hidup. Komponen abiotik yang berpengaruh pada ekosistem, antara lain:
  1. Cahaya Matahari
Cahaya matahari merupakan faktor abiotik yang terpenting untuk  menunjang kehidupan di bumi. Cahaya matahari merupakan sumber energi bagi tumbuhan yang diperlukan dalam proses fotosintesis. Cahaya matahari juga memberikan rasa hangat untuk semua makhluk.
  1. Udara
Udara merupakan komponen abiotik yang sangat diperlukan makhluk hidup. Hewan dan manusia menggunakan oksigen yang terdapat di udara untuk bernapas dan mengeluarkan karbon dioksida ke udara. Sedangkan, tumbuhan mengambil karbon dioksida dari udara untuk proses fotosintesis dan menghasilkan oksigen sebagai produk sampingan. Oksigen ini dilepaskan ke udara untuk digunakan oleh semua makhluk hidup. Dengan demikian, terjadilah perputaran zat yang berlangsung terus menerus. Peristiwa ini menunjukkan adanya saling keter-gantungan dan saling membutuhkan antara makhluk hidup dan lingkungannya.
  1. Suhu
Suhu sangat mem pengaruhi lingkungan dan kehidupan makhluk hidup di lingkungan tersebut. Ada makhluk hidup yang mampu hidup di lingkungan dengan suhu rendah, ada pula makhluk hidup yang mampu hidup di lingkungan dengan suhu tinggi.
  1. Air
Air merupakan faktor abiotik yang sangat penting untuk menunjang suatu kehidupan. Semua sel dan jaringan terdiri atas air. Air merupakan media pelarut zat-zat yang dibutuhkan dan media pengangkut dalam tubuh hewan dan tumbuhan. Air juga merupakan suatu bentuk habitat bagi makhluk hidup, seperti: danau, sungai, dan laut. Air sangat mempengaruhi proses kehidupan.
  1. Tanah
Tanah berfungsi sebagai  tempat hidup berbagai makhluk hidup dalam suatu ekosistem. Di dalam tanah terdapat zat hara yang merupakan mineral penting untuk mempertahankan proses di dalam tubuh, terutama bagi tumbuhan. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan organisme yang hidup di dalamnya berbeda.
  1. Komponen Biotik
Komponen biotik adalah komponen ekosistem berupa berbagai makhluk hidup yang ada di dalam suatu ekosistem. Tiap komponen memiliki peranan masing-masing yang erat kaitannya dalam pemenuhan kebutuhan akan makanan. Hal ini menyebabkan terjadinya keseimbangan di dalam ekosistem Berdasarkan peranannya di dalam ekosistem, komponen biotik dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu:
  1. Produsen
Di dalam e kosistem semua tumbuhan hijau adalah produsen. Tumbuhan dapat membuat makanannya sendiri dengan melakukan fotosintesis. Di dalam ekosistem air yang berperan sebagai produsen adalah fitoplankton, yang merupakan tumbuhan hijau yang amat kecil yang melayang-layang di dalam air. Fitoplankton selalu menghasilkan berton-ton makanan yang menjadi sumber makanan bagi hewan-hewan air yang lain.
  1. Konsumen
Manusia dan h ewan tidak dapat membuat makanan sendiri. Oleh karena itu, manusia dan hewan memperoleh makanan dari tumbuhan sehingga disebut konsumen. Konsumen sangat tergantung pada produsen, begitu juga sebaliknya, konsumen mempengaruhi kelangsungan hidup produsen. Karbon dioksida dari sisa pernapasan hewan dan manusia dibutuhkan tumbuhan untuk proses fotosintesis (membuat makanan). Berdasarkan jenis makanannya, konsumen dibagi menjadi tiga macam, yaitu herbivora, karnivora, dan omnivora.
1)      Herbivora
Herbivora adalah hewan pemakan tumbuhan. Hidupnya sangat bergantung pada tumbuhan secara langsung. Makhluk hidup yang memakan langsung tumbuhan disebut juga sebagai konsumen tingkat pertama. Contoh hewan-hewan pemakan tumbuhan adalah kerbau, domba, kambing, kelinci, sapi, dan lain sebagainya.
2)      Carnivora
Carnivora adalah makhluk hidup yang memakan daging makhluk hidup yang lain. Biasanya, carnivora memakan makhluk hidup herbivora. Dengan kata lain, carnivora adalah konsumen tingkat kedua. Contoh hewan yang termasuk carnivora adalah singa, harimau, dan buaya.
3)      Omnivora
Makhluk hidup yang memakan tumbuhan dan daging makhluk hidup lain disebut omnivora. Hewan omnivora merupakan pemakan segalanya (tumbuhan dan hewan). Contohnya adalah babi dan itik.
  1. Pengurai
Pengurai atau d ekomposer adalah organisme atau makhluk hidup yang berfungsi menguraikan sampah atau sisa-sisa makhuk hidup yang mati. Pengurai berfungsi sebagai penghubung peredaran zat dari konsumen ke produsen. Zat yang telah diambil oleh konsumen dari produsen akan kembali lagi ke produsen melalui proses penguraian oleh pengurai. Dengan peristiwa pembusukan ini, zat-zat yang dulu menjadi bagian dari tumbuhan dan hewan diuraikan dan dirombak. Hasilnya digunakan oleh tumbuhan untuk membuat makanan.
Pengurai  terdiri atas makhluk hidup berukuran kecil yang hidup di tanah, air, maupun di udara. Contohnya bakteri dan jamur-jamur saprofit.
B. Interaksi Antarkomponen Ekosistem
Komponen-komponen dalam ekosistem saling berinteraksi. Interaksi ini dibedakan menjadi beberapa tingkatan, yaitu:
  1. Interaksi Antarorganisme
Setiap individu tidak dapat berdiri sendiri, tetapi selalu berinteraksi dengan individu sejenis atau lain jenis, baik dalam satu komunitas atau dengan komunitas lain. Interaksi antarorganisme dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
  1. Parasitisme
Parasitisme ad alah hubungan antara dua organisme yang berbeda jenis, yang satu untung dan yang lain dirugikan. Contohnya benalu dengan inangnya. Benalu mampu berfotosintesis karena memiliki zat hijau daun, tetapi benalu menyerap air dari inangnya. Hal ini menyebabkan pertumbuhan inang yang ditumpangi menjadi terganggu karena kebutuhan air untuk fotosintesis berkurang sehingga makanan yang dihasilkan sedikit. Jika benalu makin tumbuh dan berkembang, maka inang dapat mengalami kematian.
  1. Komensalisme
Komensalisme ad alah hubungan antara dua organisme yang berbeda jenis, yang satu untung dan yang lain tidak dirugikan. Contohnya anggrek dengan pohon yang ditumpanginya. Anggrek hanya menempel pada pohon yang ditumpanginya untuk mendapatkan sinar matahari. Pohon yang ditumpangi anggrek tidak mengalami kerugian apapun.
  1. Mutualisme
Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda jenis yang saling menguntungkan. Contohnya bunga dan lebah. Bunga menghasilkan madu yang disukai lebah dan lebah membantu penyerbukan bunga. Oleh karena itu, keduanya memperoleh keuntungan.
  1. Predasi
Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Bila mangsa tidak ada, maka pemangsa tidak dapat hidup. Sebaliknya, bila pemangsa tidak ada, maka populasi mangsa akan meningkat. Oleh karena itu, predator menjadi pengontrol populasi hewan yang dimangsa. Hubungan predasi ini sangat erat karena saling mempengaruhi. Predasi menyebabkan terjadinya peristiwa makan dan dimakan yang membentuk rantai makanan. Hal ini menyebabkan keseimbangan populasi makhluk hidup di alam.
  1. Interaksi Antarpopulasi
Interaksi antarpopulasi dapat  terjadi secara langsung atau tidak langsung. Contoh interaksi antarpopulasi adalah kompetisi. Kompetisi merupakan interaksi yang memiliki kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan antarpopulasi. Misalnya, persaingan antara populasi singa dengan harimau yang memperebutkan makanan.
3. Interaksi antara Komponen Biotik dan Abiotik
Dalam suatu e kosistem, komponen abiotik berpengaruh atau menentukan jenis makhluk hidup yang sesuai dengan lingkungannya. Sebaliknya, komponen biotik pun berpengaruh pada komponen abiotik.
C. Keseimbangan Ekosistem
Secara alami suatu ekosistem dalam keadaan seimbang. Keseimbangan ini akan terganggu bila ada gangguan dari luar, seperti bencana alam atau campur tangan manusia. Komponen penyusun ekosistem tidak dapat berdiri sendiri, tetapi saling tergantung. Suatu komponen biotik yang ada di dalam ekosistem ditunjang oleh komponen biotik lainnya. Dalam suatu ekosistem selalu terjadi perubahan jumlah populasi tumbuhan, herbivora, dan karnivora (komponen biotik).
Alam akan mengatur ekosistem sedemikian rupa sehingga perbandingan antara jumlah produsen dan konsumen selalu seimbang. Keseimbangan alam (ekosistem) akan terpelihara bila komposisi komponen-komponennya (komponen biotik maupun komponen abiotik) dalam keadaan seimbang.
Untuk menjaga keseimbangan pada ekosistem, maka terjadi peristiwa makan dan dimakan. Hal ini bertujuan untuk mengendalikan populasi suatu organisme. Peristiwa makan dan dimakan antarmakhluk hidup dalam suatu ekosistem membentuk rantai makanan dan jaringjaring makanan.
  1. Rantai Makanan
Proses makan dan dimakan terjadi dalam suatu ekosistem. Dalam suatu ekosistem terjadi peristiwa makan dan dimakan dalam suatu garis lurus yang disebut rantai makanan. Rantai makanan ini terjadi jika satu jenis produsen dimakan oleh satu jenis konsumen pertama, konsumen pertama dimakan oleh satu jenis konsumen kedua, dan seterusnya. Konsumen yang menjadi pemakan terakhir disebut konsumen puncak. Rantai makanan terjadi di berbagai ekosistem. Di antara rantai makanan tersebut terdapat pengurai, karena pada akhirnya semua makhluk hidup akan mati dan diuraikan oleh pengurai.
  1. Jaring-Jaring Makanan
Di alam ini satu produsen tidak hanya dimakan oleh satu jenis konsumen pertama. Tetapi, bisa dimakan oleh lebih dari satu jenis konsumen pertama, satu jenis konsumen pertama dapat dimakan lebih dari satu jenis konsumen kedua dan seterusnya.
  1. Piramida Makanan
Dalam ekosistem ya ng seimbang jumlah produsen lebih banyak daripada jumlah konsumen tingkat I, jumlah konsumen tingkat II lebih banyak daripada konsumen tingkat III, demikian seterusnya. Hal ini disebabkan oleh hilangnya energi pada setiap tingkatan makanan. Jika rantai makanan digambarkan dari produsen sampai konsumen tingkat tinggi, maka akan terbentuk suatu piramida makanan.
  1. Piramida Makanan
Dalam ekosistem ya ng seimbang jumlah produsen lebih banyak daripada jumlah konsumen tingkat I, jumlah konsumen tingkat II lebih banyak daripada konsumen tingkat III, demikian seterusnya. Hal ini disebabkan oleh hilangnya energi pada setiap tingkatan makanan. Jika rantai makanan digambarkan dari produsen sampai konsumen tingkat tinggi, maka akan terbentuk suatu piramida makanan.
D. Macam-Macam Ekosistem
Di bumi terdapat berbagai macam ekosistem yang di tempati oleh berbagai makhluk hidup yang memiliki peran masing-masing. Dalam suatu ekosistem terdapat organisme tertentu yang mendominasi ekosistem tersebut. Contohnya, ekosistem padang rumput yang didominasi oleh tanaman rumput.
Secara garis besar, ekosistem dibagi menjadi dua macam, yaitu ekosistem darat dan perairan.
  1. Ekosistem Darat
Ekosistem darat adalah  ekosistem yang memiliki lingkungan fisik berupa daratan. Ekosistem ini dibagi menjadi beberapa bioma (daerah habitat), yaitu:
  1. Bioma Padang Rumput
Ciri-ciri bioma  pada ng rumput adalah hujan turun tidak teratur, curah hujan sekitar 25 – 50 cm per tahun. Keadaan hujan yang tidak teratur ini menyebabkan penyerapan air dan aliran air tidak baik, sehingga tumbuhan susah menyerap air. Jenis-jenis tumbuhan (flora) yang ada di padang rumput adalah tumbuhan herba dan rumput. Sedangkan, jenis-jenis hewan yang ada adalah bison, singa, gajah, jerapah, kanguru, dan serangga.
  1. Bioma Gurun
B ioma gurun t erdapat di daerah tropis. Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang, memiliki curah hujan rendah, serta terdapat tumbuhan xerofita seperti kaktus yang tahan terhadap keadaan kurang air. Kaktus ini memiliki akar yang panjang di dalam tanah untuk mencari sumber air. Hewan khas gurun adalah unta yang tahan terhadap kondisi yang kekurangan air. Unta memiliki punuk sebagai tempat persediaan air.
  1. Bioma Hutan Basah
Bioma h utan b asah memiliki suhu yang cukup tinggi karena  intensitas cahaya yang cukup tinggi. Ciri-ciri bioma hutan basah adalah memiliki bermacam-macam tumbuhan seperti pohon mahoni, pohon jati, pohon damar, rotan, dan anggrek sebagai efifit yang menempel pada pohon utama. Hewan yang terdapat pada bioma ini adalah burung, badak, babi hutan, harimau, dan lain-lain.
  1. Bioma Tundra
Tundra artinya dataran tanpa pohon, yang ada hanyalah jenis rumput dan lumut kerak. Ciri-ciri bioma tundra adalah terdapat lumut kerak, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Hewan khas yang menetap di bioma ini biasanya memiliki rambut yang tebal, seperti rusa kutub dan beruang kutub.
  1. Bioma Taiga
Daerah bioma taiga terdapat di belahan bumi utara dan di pegunungan daerah topis. Ciri-ciri bioma taiga adalah perbedaan antara musim panas dan musim dingin sangat mencolok. Pada saat musim panas suhu udara sangat panas. Sebaliknya, jika musim dingin suhu udara sangat rendah. Biasanya bioma taiga tersusun atas satu spesies khas seperti pinus atau konifer. Hewan khas yang berada pada bioma ini adalah beruang hitam.
  1. Ekosistem Perairan
Ek osistem perairan dibagi  menjadi dua macam, yaitu ekosistem  air tawar dan ekosistem air laut.
  1. Ekosistem Air Tawar
Ekosistem air tawar dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu air tawar yang tenang dan air tawar yang mengalir. Contoh ekosistem air tawar yang tenang adalah danau, waduk, dan kolam. Sedangkan, ekosistem air mengalir adalah sungai. Ekosistem air tawar memiliki ciri-ciri, antara lain: variasi suhu tidak mencolok, cahaya matahari kurang, dipengaruhi oleh suhu dan iklim, produsen utamanya adalah fitoplankton dan alga. Hewan yang hidup di sini adalah berbagai jenis ikan seperti ikan seribu, ikan mas, ikan mujair, dan lain-lain.
  1. Ekosistem Air Laut
Ekosistem air laut  sangat berbeda dengan ekosistem air tawar.  Ciri-ciri ekosistem air  laut adalah kadar garam tinggi, tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca, serta memiliki arus air. Komunitas yang terdapat di ekosistem air laut adalah produsen (fitoplankton dan alga), konsumen meliputi jenis hewan dari berbagai filum, seperti ikan hiu, paus, lumba-lumba, bintang laut, dan lain-lain. Di laut juga terdapat zooplankton dan pengurai.
Berdasarkan posisinya, ekosistem air laut dibedakan menjadi empat macam, yaitu: 
a) Daerah litoral, merupakan daerah pantai atau daerah yang berbatasan dengan daratan. 
b) D aerah neritik, merupakan daerah laut dangkal yang kedalamannya mencapai 200 m. 
c) Daerah abisal, daerah laut yang memiliki kedalaman 2000 m. 
d) Daerah afotik, daerah laut yang memiliki kedalaman lebih dari 2000 m.

Hidrosfer Bumi

>>Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
1.Pengertian Hidrosfer
         Hidrosfer berasal dari kata hidro yang berarti air dan shaire  yang berarti lapisan. Hidrosfer adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan air di permukaan bumi baik dalam bentuk cair, padat, maupun gas.
http://pic.leech.it/i/bb35b/63070950hidrologi.jpg

2. Siklus Hidrologi
           Perputaran air sering disebut dengan siklus Hidrologi. Siklus Hidrologi adalah suatu proses perputaran air di bumi yang berurutan secara terus menerus.
Proses perputaran air yang terdapat dalam siklus Hidrologi antara lain sebagai berikut :
a)    Sinar Matahari menyinari air di laut, danau, sungai, dan sumber air lainnya. Adanya penyinaran matahari, air menguap ke atas yang disebut dengan proses Evaporasi.
b)    Air yang menguap ke angkasa (atmosfer) kemudian akan menjadi awan yang disebut proses Kondensasi.
c)     Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun dalam bentuk hujan yang disebut proses Presipitasi.
d)    Air hujan akan masuk / meresap ke dalam tanah yang disebut proses Infiltrasi.
e)    Air dalam tanah dan air permukaan (danau, waduk, rawa) akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air didaratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus Hidrologi. Dengan adanya siklus ini jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif tetap. Yang berubah hanyalah wujud dan tempatnya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimFTXRU1i9MZRx7fUUkkEOITXDJ1sLLKrfEDMoPIh5fKxepKJcC_BAEYI2an3BHJuyA-e2-L6T0G5dn6ABBKZtqEZcOznU2sS5iBVEPE09E_lkxTWP2IPzCb48y5I38_bckkZIiEd1Tsc/s320/siklus_karbon.jpg
        Siklus Hidrologi dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
a)    Siklus Pendek
               Air laut menguap kemudian terjadi proses Kondensasi terbentuk uap air. Uap air membentuk awan selanjutnya terjadi hujan yang jatuh ke laut lagi.
http://blog.uin-malang.ac.id/keilmuan/files/2011/02/Siklus-Hidrologi.jpg
b)    Siklus Sedang
          Air laut menguap kemudian terjadi proses Kondensasi terbentuk uap air. Uap air membentuk awan diatas daratan kemudian terjadi hujan yang jatuh didaratan menjadi air darat. Air dapat mengalir kembali ke laut melalui sungai-sungai.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgv0rMkh1gbWA0WE0fgW9hJIlnBajbITFZtsLwhCwHpJ9OFKSS-mcUD6INZy38bZCudsv2IlTedMasoBMGxUHnGACqLOatyDLMnEM9OEtDz6Bb3hS7VucNixWEFVQIZl1ig634qkqsoy0k/s1600/index.jpg
c)     Siklus Panjang
           Air laut menguap kemudian terjadi Kondensasi berbentuk uap air. Uap air membentuk awan diatas daratan hingga ke pegunungan yang tinggi menjadi salju. Salju banyak yang mengendap di puncak gunung. Karena gaya beratnya, es meluncur ke tempat yang lebih rendah dan mencair kemudian mengalir melalui sungai-sungai kembali ke laut.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi09EOYxxViz0e7OUrx6NxYerfJ99WNFqttbPe-fJaZNc8y0FhxWWXHDowPZziW_GeaTFGAkIbSw9YrHjVF_L-saucOxIvRc3X_cc3Jmy5IebtPCWLSIFEcuEHhQNggt-0gu_JmywEdk2w/s1600/siklus-panjang.jpg




3. Jenis-jenis Air
>> Air permukaan adalah air yang berada di permukaan bumi. Air permukaan dan air tanah termasuk dalam sistem perairan darat. Air yang ada di permukaan antara lain air sungai, danau, rawa, dan laut.
- Sungai
       Sungai adalah bagian daratan yang lebih rendah sehingga menjadi tempat aliran air dari mata air menuju ke sungai lain yang lebih besar, danau, dan laut.
Jenis-jenis sungai dapat di bedakan menjadi 2 macam yaitu berdasarkan sumber atau asal airnya dan berdasarkan volume airnya.
a)     Berdasarkan asal atau sumber airnya.
Sungai dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
-         Sungai hujan adalah sungai yang airnya, berasal dari air hujan, contohnya adalah sungai-sungai yang terdapat di pulau jawa dan nusa tenggara.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhglK-hcBw4ICuTZPTQSBbUctQH3KPANKMqU3rNV6UMSOJtRsxKLaSK6Hge1742NYzjuLP2uX4UT1G60TIf9sgMOZAmU0x4erF_Y-8-uzAxb_og1Gy2FpjSkzUrGskTsLqmFZPpTPl8VYI/s1600/river-during-heavy-rain-storm.jpg
-         Sungai gletser atau es adalah sungai yang airnya berasal dari gletser atau es yang mencair.
http://www.gay-hike.com/images/glacier-river.jpg
-         Sungai campuran adalah sungai yang airnya berasal dari air hujan dan es yang mencair.
http://www.djibnet.com/photo/43615390-sheridan-glacier-sheridan-river-cordova-alaska.jpg

b)    Berdasarkan volume airnya
Sungai dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
1)    Sungai permanen ( Tetap ) adalah sungai yang airnya mengalir tetap sepanjang tahun.
Misalnya: sungai sungai yang ada di Kalimantan, Sumatra dan Papua.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKcMrrG0RqMQotO1hcp28sDFrJSPqRKSxKC66SxweqXtgX7mZ69QZiFfASTxx0tVDiwsSSpH-UmjmzjmfJt-CAUrWSCxBOiuXpakN4GAMJ8tyzz7aL2DDLl5qCImZKbLKgp2IIuJd8p974/s1600/sungai-ciujung.jpg
2) Sungai periodik ( tidak tetap ) adalah sungai yang alirannya tidak tetap sepanjang tahun. Biasanya air yang mengalir dalam sungai tidak tetap hanya pada musim hujan saja, sedangkan pada musim kemarau airnya surut bahkan kering sama sekali. Contohnya adalah sungai-sungai yang terdapat di pulau jawa dan nusa tenggara.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioOPWszr6q-rQqHk-lWJa5hJ-RAhj5H5_nYotNXrVeOBrA5fuXzX2KrML6mfTmM_fP1Vj5_k2_DJk97SG971Tb5OhXkDosHFoHupLCADf3QCRIrddOux8PPffVYq59JkVvweiCIHmN29pd/s1600/HGJHGJ.jpg


-         Danau
Adalah sebuah cekungan luas yang berisi genangan air. Sumber air danau dapat berasal dari air hujan, air sungai dan air dalam tanah berdasarkan proses pembentukannya, danau dibedakan menjadi 2 macam yaitu:
1)    Danau Alam
Danau Alam adalah danau yang terbentuk secara alami. Danau alam dapat dibedakan menjadi 4 macam yaitu:
a)     Danau vulkanik adalah danau yang terbentuk karena adanya peristiwa yaitu meletusnya gunung berapi.
Contoh Danau vulkanik antara lain danau kawah gunung kelud ( Jawa Timur )
http://us.images.detik.com/content/2007/09/23/473/KELUD4.jpg

Danau Kelimutu di Pulau Flores
http://rintomedi.files.wordpress.com/2010/12/kelimutu2.jpg


b)    Danau Tektonik
Danau Tektonik adalah danau yang terbentuk karena adanya tenaga tektonik.
Contoh: Danau tektovulkanik antara lain Danau Poso ( Sulawesi )
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEga2oijbppQxb_0trGfFj1Z3BgrsJaN9Ei1JSUC5pOo1n9Syvl5xm4j28b0sPSP1SVtB3D4v0a6mQVrQPq-GywFcudUm-5RHuyYL077y0c-M4TEOjTEn_hWuTb845ts3ZinbXrpeYMjVIE/s1600/danau_poso.jpg
Danau Maninjau (Sumatra )
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAmZgkDEiMQFjDiWZVi1tmjWZA-hXkQ2PNwAKlI5Rq4XJvb-hFDkSq_6xbb-yOTE010FZicLLAkJMEVxRBHx68yPEzDjbWaiTFNRfGlGnIlHbfcp8pm8aJnYYXEpstQH8qY5HUjpBmshs/s400/2038471-sunset_over_maninjau_c_ukirsari-Danau_Maninjau.jpg

c)     Danau Tektovulkanik
Danau tektovulkanik adalah danau yang terbentuk karena adanya tenaga tektonik dan vulkanik.
Contoh danau Tektovulkanik adalah Danau Toba di Sumatera Utara.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSFIkLsZ7oi-sO9H-L3mC5HgY_3SoksyNxN8CP1e0OzidWbHBMbHllihnhCEmbxL_7LVIDKB8mBKmKHKMYu4vy3siZDOvH4lgLcdN49BBd7duguzFmzqM0Lr2Fms0osfeKKg6piG6xTqON/s1600/danau+toba.jpg



d)    Danau Karst
Danau Karst adalah danau yang terbentuk di daerah kapur karena adanya pelarutan batu kapur. Contoh danau karst yaitu danau-danau yang terdapat di daerah Gunung Kidul (Jawa Tengah)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh41GwCzco-nTt1TY-rAXDO1RW5A5HAf-lfurGdDdaSmq5lxLve2-viH2xDfvRqNcRMD7KeveG-xA8oBvvJLkEUDVnE4fSKMN9ytAOuahwji3kIsMRIxv41F8MOkSST6l5d-fPCs30gY40/s1600/p4a5e9c0f2efa4.jpg

2)    Danau Buatan
Danau Buatan terjadi akibat adanya pembendungan sungai yang dilakukan oleh manusia. Danau buatan sering disebut juga waduk atau bendungan. Contoh danau buatan antara lain :
-         Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhemeYS7Nf5O8RbZh-pveQrakpKorasQ8LWZKnNKsvmk7cktkBuq38hE7N71hHluMIzWYeFkDsGkKU6HgoDykR_BugbfFZctOzwXbRLCLXGJLmnW0MaJDIC8NZObge_uuWuFecIO2QKebY/s400/2007072509480903_GAJAHMUNGKUR+(16).JPG
-         Waduk Jati Luhur di Jawa Barat
http://wisatajawa.files.wordpress.com/2009/11/jawa-barat-situpatengang.jpg

-         Rawa
Rawa adalah daerah rendah di daratan yang selalu tergenang air baik air hujan, air tanah, dan air permukaan lainnya. Rawa banyak terdapat di daerah pedalaman dan di daerah pantai. Rawa di sekitar pantai. Rawa sekitar pantai airnya sangat di pengaruhi oleh pasang surutnya air laut.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQbPSHfARFp0qQPPT7KTvkMPzv4TFpH9RvBYIA4brQ-I6Ho9nhyc1F-ckaJAjIgjIHUlbuJ-e-Byi3Kh7MH8FZggUEE8iHrm0mcpTKHO6fGjGi5jeBPSCnsiuvgIVcpXkCMJ1m0QoVAPU/s1600/rawa.jpg
-         Laut
       Laut adalah bagian permukaan bumi yang cekung dan tertutup oleh air yang mempunyai kadar garam tinggi. Ilmu yang mempelajari perairan laut adalah oseanografi. Laut yang sangat luas sering disebut dengan Samudera atau lautan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicDm6ERgZ84bfXJ8XKR1G9SUvT4DrQDbj0BDSzoWLkdwxpy1S_ZBY6-779CsYeOJBSbU3LuOY6i5e9UqpRm9p2g8KIIVzZxe5r1a1lIawsgV2uQgXRhriK8hMLwImQD45mdc0-DbcMPAAn/s1600/lautan.jpg

>> Air Bawah Tanah
Air bawah tanah adalah air yang terdapat di pori-pori batuan dekat dengan permukaan tanah. Air dalam tanah dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
1)    Air tanah dangkal yaitu air tanah yang terdapat di lapisan kedap air dan dekat dengan permukaan bumi. Contoh : Air Sumur
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidYLqgNpoth96k0cNhKmyh0ySLz-SAuuWIorBNynfe-Y3CKhQkxbgdXI8NminxMsFqaFsCNR2NyaxM2qYxSDBu7tTi6ldG1nzFpRQlIEdDF7dw4H8UJ4-giEjrmPQ8jPFUl4yCXpuy2q4/s1600/sumur-gali-pertama-di-ende.jpg
2)    Air tanah dalam adalah air tanah yang terletak pada lapisan yang mengandung air dan berada di antara lapisan kedap air. Contoh : Air sumur artesis
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvsGwKftGtJATprUV0GWCk81tlL8sD67TxhkKHJ5ph0UvnppRZVxPaWlxeZtTLef3ouvzvQYLZknhcP1JrfpXy_VTy4e-YtLXYbLKj_jjNbM8FNPGf-nCJaJvkYMtr3Bc6kEataNq9NzU/s1600/sumur+artesis.jpg
4.) Zona Laut
           Zona laut dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu zona laut menurut letaknya dan zona laut menurut kedalamannya.
a)     Zona Laut Menurut Letaknya
Berdasarkan letaknya zona laut dibedakan menjadi 3 antara lain sebagai berikut :
1)    Laut Pedalaman adalah laut yang letaknya di pedalaman benua atau dikelilingi oleh daratan. Contoh :
Laut Kaspia
 http://www.antarasumut.com/wp-content/uploads/2009/04/lake-toba.jpg
2)    Laut Tepi adalah laut yang letaknya di tepi benua. Contoh :
Laut Jepang
http://www.planetware.com/i/photo/the-rock-formations-of-buddahs-pillars-on-the-sea-of-japan-jpn317.jpg
3)    Laut Tengah Laut
Yang diapit oleh dua benua atau lebih. Contoh :
Laut Tengah
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/61/Mediterranian_Sea_16.61811E_38.99124N.jpg/300px-Mediterranian_Sea_16.61811E_38.99124N.jpg


b)    Zona Laut Menurut Kedalaman
Berdasarkan kedalamannya zona pesisir dapat dibedakan menjadi 4 wilayah (zona) yaitu :
1)    Zona Lithoral yaitu bagian laut yang terletak antara pasang naik dan pasang surut. Pada zona ini tampak beberapa jenis binatang, tetapi bukan ikan, misalnya undur-undur dan jengking (kepiting darat).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhin19KQf8w_GoN6x_LvNnEAzFx4mdkMO4-rX0RE7a40N8XVJH93cJ_eelITLW_JWL-ow0ReFY25yvHEgrswhJiz58i6zC3QuvWPJB9yiKISRQG13qvJyOlhSbjvstTIo70Qmqjb1UtUOTS/s1600/Hewan+Undur-undur+Ternyata+Bisa+Terbang.JPG         http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTPEI83P-JF2YLBbexrf9v91oZnppZfN4nN9uqAsDesUBsmfANNYyrKwDuqcg
2)    Zona Epineritis yaitu bagian laut di antara garis surut air sampai kedalaman 36 – 50 m.
3)    Zona Neuritic adalah bagian laut yang memiliki kedalaman antara 50 – 200 m. Ciri-ciri zona neritik sebagai berikut :
a)     Sinar matahari masih menembus dasar laut.
b)    Bagian paling banyak terdapat ikan dan tumbuhan laut.
4)    Zona Bathyal yaitu bagian laut yang memiliki kedalaman antara 200 – 2000 m. Wilayah ini tidak dapat ditembus sinar matahari, oleh karena itu kehidupan organismenya tidak sebanyak yang terdapat di zona neuritic. Ciri-ciri zona bathyal sebagai berikut :
a)     Sinar matahari tidak ada lagi
b)    Tumbuhan-tumbuhan jumlahnya terbatas
5)    Zona Abysal yaitu bagian laut yang memiliki kedalaman lebih dari 2000 m. Ciri-ciri zona abysal sebagai berikut :
a)     Sinar matahari tidak ada lagi
b)    Suhu sangat rendah sudah mencapai titik beku air
c)     Tumbuh – tumbuhan tidak ada lagi dan jumlah binatang menjadi terbatas
    



5.) Batas Wilayah Laut
              Wilayah perairan laut dapat dibedakan menjadi 3 macam , yaitu batas landas kontinen, laut teritorial, dan ZEE.
a)     Batas Landas Kontinen
         Landas Kontinen ialah dasar laut yang secara geologis maupun morfologi merupakan lanjutan dari sebuah kontinen (benua). Kedalaman lautnya kurang dari 150 m. Indonesia terletak pada dua buah landasan kontinen, yaitu landasan kontinen Asia dan landasan kontinen Australia. Adapun batas landasan kontinen tersebut diukur dari garis dasar, yaitu paling jauh 200 mil laut.
          Didalam garis batas landasan kontinen, Indonesia mempunyai kewenangan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada di dalamnya, dengan kewajiban untuk menyediakan alur pelayaran lintas damai. Pengumuman tentang batas landas kontinen dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia pada tanggal 17 Februari 1969.

b)    Laut Teritorial
       Batas laut teritorial ialah garis khayal yang berjarak 12 mil laut dari garis dasar kea rah laut lepas.Laut yang terletak antara garis dengan garis batas territorial disebut laut territorial. Laut yang terletak di sebelah dalam garis dasar disebut laut internal. Garis dasar adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari ujung-ujung pulau.
        Sebuah negara mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya sampai batas laut territorial, tetapi mempunyai kewajiban menyediakan alur pelayanan lintas damai baik di atas maupun di bawah permukaan laut.
         Pengumuman pemerintah tentang wilayah laut territorial Indonesia dikeluarkan tanggal 13 Desember 1957 yang terkenal dengan Deklarasi Juanda dan kemudian diperkuat dengan UU No.4 tahun 1960.

c)     Zona Ekonomi Eksklusif
     ZEE adalah jalur laut selebar 200 mil laut ke arah laut terbuka di ukur dari garis dasar. Di dalam ZEE ini kebebasan pelayanan dan pemasangan kabel serta pipa di bawah permukaan laut tetap diakui sesuai dengan prinsip-prinsip internasional. Pengumuman tentang ZEE Indonesia dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia tanggal 21 Maret 1980.

http://thewavemaker.files.wordpress.com/2010/09/zee.jpg

d)    Wilayah Laut Indonesia
       Sebagai negara kepulauan yang wilayah perairan lautnya lebih luas daripada wilayah daratannya.
6.) Dampak Hidrosfer Terhadap Kehidupan
   a) Dampak Positif Hidrosfer
1) Air merupakan sumber kehidupan bagi semua mahluk hidup yang ada di bumi.
2) Air yang ada di permukaan yaitu di sungai, danau, dan rawa dapat di jadikan sarana pengairan, lalu lintas, perikanan darat, dan sumber untuk minum.
3) Air dapat dijadikan sebagai PLTA
4) Air laut dapat dijadikan sebagai lalu lintas antar pulau dan antar negara dengan menggunakan kapal
5) Air laut merupakan sumber kekayaan alam yang sangat besar.
     b) Dampak Negatif Hidrosfer
1) Air dalam bentuk bajir merupakan kejadian alam yang sangat merugikan bagi manusia
2) Air yang telah tercemar oleh aktifitas manusia terutama air di permukaan dapat membahayakan kehidupan manusia
3) Air laut yang terkena angin yang kencang menimbulkan gelombang tinggi yang dapat menenggelamkan kapal-kapal yang ada dan lewat di laut.